Berbagi Pengetahuan untuk Pencerahan

Dua Sisi Wabah Penyakit Perspektif Rasulullah saw

W abah penyakit virus corona semakin hari semakin meluas penularannya, lebih dari 160 negara sudah tertulari virus berbahaya ini. Demi keselamatan warganya lebih dari 35 negara memberlakukan lockdown (karanitina wilayah) guna memutus mata rantai penularan virus yang berasal dari kota Wuhan ini. Kita berlindung kepada Allah dari tertimpa penyakit mematikan ini. Semoga kita semua selalu dipelihara dan dijaga oleh-Nya. Amin.

Ilustrasi. sumselupdate.com
Tahukah Anda, bahwa status wabah penyakit menular (tha’un) berdasarkan kepada berita dari Nabi Muhammad saw yang beliau sampaikan lima belas abad yang lalu memiliki dua sisi dalam kehidupan umat manusia, yaitu azab (bagi manusia yang mengingkari Allah) dan rahmat kasih sayang (bagi manusia yang mau beriman kepada-Nya). Berita ini muncul ketika Ummul Mukminin Siti Aisyah ra bertanya kepada Rasulullah saw tentang tha’un ini. Yuk kita baca haditsnya:

 سَأَلْتُ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ، فأخْبَرَنِي أنَّه عَذَابٌ يَبْعَثُهُ اللَّهُ علَى مَن يَشَاءُ، وأنَّ اللَّهَ جَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، ليسَ مِن أحَدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ في بَلَدِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا، يَعْلَمُ أنَّه لا يُصِيبُهُ إلَّا ما كَتَبَ اللَّهُ له، إلَّا كانَ له مِثْلُ أجْرِ شَهِيدٍ. رواه البخاري عن عائشة أم المؤمنين 

Artinya: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang tha’un, maka beliau memberitahukan kepadaku bahwasanya ia merupakan azab yang ditimpakan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Dan Allah menjadikannya rahmat bagi kaum mukminin. Tidaklah seorang hamba yang di situ terdapat wabah penyakit, tetap berada di daerah tersebut dalam keadaan bersabar, meyakini bahwa tidak ada musibah kecuali atas takdir yang Allah tetapkan, kecuali ia mendapatkan pahala seperti orang yang mati syahid.” (HR. Bukhari dari Aisyah Ummul Mukminin). 
Di antara faidah yang dapat diambil dari hadis di atas, apabila mengalami kejadian wabah atau pandemi global seperti sekarang ini, sebagai orang yang beriman kepada Allah tak perlu panik dan takut berlebihan. Bahkan secara tersurat beliau ‘menghibur’ kaum mukminin yang berada di wilayah karantina lalu ia bersabar dan mengharap keridhaan Allah swt serta merasa yakin Allah akan menjaganya maka akan selamat, kecuali bila memang sudah guratan takdirnya tertimpa wabah tersebut lalu meninggal dunia karenanya maka Allah akan memberikan pahala seperti yang diraih oleh orang yang mati syahid. Inilah salah satu bentuk kasih sayang Allah bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana dimaklumi bahwa segala sesuatu yang menimpa kaum mukminin merupakan kebaikan. 

Mari selalu mawas diri, jaga kesehatan diri dan keluarga, perbanyak melakukan amal saleh, tingkatkan intensitas taqarrub kita kepada Allah, semoga Allah selalu menyelamatkan hamba-hamba-Nya yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Tetap optimis ! 

*** 
Jakarta, 25 Maret 2020



@



0 Post a Comment:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Dua Sisi Wabah Penyakit Perspektif Rasulullah saw